Rihlah to Lemukutan

Senin, 13 Mei 2013



Malam ini sekretariat BKMI UNTAN tak tutup, tak seperti biasa, karena malam ini para ikhwan BKMI sedang berkumpul menunggu kedatangan bus kota, saya adalah salah satu dari para ikhwan tersebut. Kami sudah bersiap-siap karena sesuai dengan kesepakatan hari ini pukul 01.00 malam kami akan berangkat menuju pulau seberang menggunakan bus. Belum tahu pasti, yang jelas kami telah mengerucutkan pilihan pulau yang akan kami sambangi, yaitu pulau Lemukutan atau Randayan yang saling bersebelahan di Kabupaten Bengkayang.

Malam semakin pekat, suhu dingin juga mulai merasuki tubuh, waktu sudah menunjukkan tepat tengah malam. Kami semua berjumlah lima belas orang, terdiri dari Majelis Syuro (Muhammad Thaufani & Dedi Zainullah), Pengurus BKMI (Andi Saputra, Ikhwanul Fitra, Fanser Syahtriawan, Hamditika, Hendri Gunawan, Agus Rianto, Dori Tri Sakti, Juanda dan saya Fikry), Magang BKMI (Andika dan Bandi Hermawan) dan Perwakilan dari LDF (Rahmat Syaiful, Toni). Tiga belas orang telah berkumpul di sekretariat BKMI, kecuali dua saudara saya Hendri Gunawan dan Agus Rianto yang sudah berada di bus yang sedang menuju sekretariat BKMI.

Tak sesuai perkiraan, bus datang lebih awal, setengah satu. Kami langsung bergegas menaikkan barang-barang ke bus, galon, pancingan, beras beraneka barang bawaan yang siap kami bawa. Setelah beberapa kali berhenti untuk mengangkut penumpang, akhirnya bus melaju kencang, namun dengan bus yang menyisakan sedikit ruang, membuat kami harus berjibaku dengan penumpang lainnya, karena sepertinya bus telah melebihi kapasitas, hal ini tak memberi banyak untuk kami bergerak, belum lagi suara anak kecil yang merengek membuat saudara saya Hendri Gunawan yang berada didekatnya tak tenang dan tak bisa tidur semalaman, dan Toni yang tak kebagian tempat duduk yang membuatnya berdiri di bus semalaman yang tentunya juga membuatnya tak bisa tidur, juga saya dengan ruang yang sangat sempit, membuat kaki saya terjepit dan tak bisa bergerak, yah lagi-lagi membuat tak bisa membuat tidur nyenyak, dan beberapa dari kami yang juga punya kisahnya masing-masing ketika di bus. ^_^

Setelah hampir tiga jam berada di bus, akhirnya bus berhenti dan menurunkan kami di depan penyebrangan. Sambil menunggu waktu subuh, sejenak menidurkan diri di warung yang tak jauh dari penyebrangan. Setelah sempat memejamkan mata, waktu memasuki subuh, namun kami kebingungan karena masjid tak ada di sekitar sini, kalaupun ada ia berada disekitar 3 km jauhnya dari tempat kami sekarang. Alhamdulillah tak membutuhkan waktu lama bapak yang punya warung datang, sebut saja Pak Anggrek (saya lupa namanya, hehe). Kami dipersilahkan untuk sholat di sebuah bangunan tertutup disebelah warungnya. Sholat subuh terbagi tiga kloter, saya di kloter kedua, yang sebelumnya mengambil air wudhu di atas kapal klotok dimuara laut yang berombak dan mempunyai rasa yang asin.

Alhamdulillah sholat telah dilaksanakan, namun rasa kantuk masih tak mau hilang, sambil menunggu informasi kedatangan kapal yang akan membawa kami, obrolan ringan sambil canda tawa mewarnai waktu santai kami, dan akhirnya terjadilah kesepakatan bahwa kami akan menuju ke pulau Lemukutan yang sebelumnya masih “galau” menentukan tempat tujuan kami.

Memang waktu tak boleh dibiarkan tanpa ada dokumentasi, bernarsis ria di ujung dermaga merupakan keputusan yang tepat untuk menyimpan memori-memori istimewa, dibawah warna langit gelap bercampur merah itu. Beberapa jepretan yang mengeluarkan cahaya kilat tak saya lewatkan begitu saja dengan pose terkeren yang saya miliki, hehe.

Matahari mulai menunjukkan sinarnya, perutpun juga mulai mengeluarkan tanda-tanda keinginan untuk di isi. Warung Pak Anggrek juga sudah dibuka dengan berbagai macam benda-benda yang menggiurkan untuk dimakan. Hasrat untuk membeli minumanpun tak tertahankan, beberapa cangkir kopi dan energen, akhirnya tersuguhkan dihadapan kami. Sambil minum secangkir minuman dan ngobrol ringan dengan Pak Anggrek, didapatlah informasi bahwa kapal yang kami tunggu akan datang sekitar jam 8 pagi. Alhamdulillah informasi yang melegakan.

to be continue...

0 komentar:

Posting Komentar

 
Muliakan Hidup Dengan Ilmu © 2012 | Designed by Bubble Shooter, in collaboration with Reseller Hosting , Forum Jual Beli and Business Solutions