About

Serpihan Catatan Seorang Muslim Yang Sedang Belajar Untuk Mencari Kemuliaan Hidup

I'tikaf di Mall?

Rabu, 31 Juli 2013

Sudah berapa kali kita bertemu dengan bulan penuh berkah, tamu agung yang di tunggu-tunggu kehadirannya oleh ummat islam, yang bahkan non muslim juga kecipratan kegembiraan di bulan ini, ialah bulan Ramadhan yang di dalamnya terdapat malam yang sebanding dengan 1000 bulan.

Meskipun begitu agungnya bulan ini, nyatanya mulai dari pertengahan sampai ke penghujung bulan, sepertinya sudah mulai terlupakan oleh muslim itu sendiri. Dapat kita lihat dari beberapa ramadhan-ramadhan yang lalu, kemudian ramadhan tahun ini juga, jama’ah sholat di masjid semakin hari semakin maju. Yah maju kedepan karena semakin berkurangnya ummat islam yang pergi ke masjid.

Mungkin diantara kita adalah salah satu yang mulai melemah semangatnya untuk beribadah dibulan ini, atau mungkin kita adalah salah satu yang menghilang dari jama’ah sholat di masjid, yang seharusnya semakin dipenghujung, semakin bertambah pula semangatnya, apalagi banyak terdapat keutamaan di dalamnya.

Dari ‘Aisyah radhiallahu anha dia berkata:
“Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bila memasuki sepuluh akhir (dari bulan Ramadhan), beliau mengencangkan sarung, menghidupkan malamnya dan membangunkan keluarganya “. (HR. Al-Bukhari no. 1884 dan Muslim no. 2008)

Dalam lafazh yang lain:
“Pada sepuluh terakhir bulan Ramadlan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam lebih giat beribadah melebihi hari-hari selainnya.” (HR. Muslim no. 2009)

Seperti itulah yang dicontohkan oleh Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam, dalam menjalani ibadah dipenghujung bulan istimewa ini, ia lebih bersungguh-sungguh dalam melaksanakan ibadah-ibadah kepada Allah. Terlebih lagi dipenghujung ramadhan ini ada malam ajaib menurut saya, ia bernama “Lailatul Qadr”, malam kemuliaan, dimana pada malam itu Al-Qur’an diturunkan, malam yang sering orang menyebutnya dengan Malam Seribu Bulan, ya karena ia memang lebih baik dari 1000 bulan.
Allah swt. berfirman: “malam kemuliaan (lailatul qadr) itu lebih baik dari seribu bulan.” (QS. Al Qadr: 3)
Kemudian Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam juga sudah mewanti-wanti mengenai malam Lailatul Qadr, serta memerintahkan kita untuk mencarinya.
“Carilah lailatul qadr pada tanggal ganjil di sepuluh malam terakhir bulan ramadhan” (HR. Bukhari)

Maka untuk itu Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam melakukan I’tikaf di sepuluh malam terakhirnya dan menganjurkannya kepada ummatnya

Mengenai i’tikaf yang dilakukan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam disebutkan dalam hadits ‘Aisyah berikut ini, di mana beliau berkata,“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa melakukan i’tikaf di sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan, hingga Allah mewafatkan beliau. Kemudian istri-istri beliau melakukan i’tikaf setelah beliau wafat.” (HR. Bukhari no. 2026 dan Muslim no. 1172).

Itu sedikit bahasan mengenai keutamaan dipenghujung ramadhan, khususnya 10 malam terakhir, namun yang ingin kita bahas disini adalah fenomena yang terjadi dimasyarakat mengenai aktvitasnya di penghujung ramadhan.

Ia adalah bulan ibadah bukan bulan niaga, apalagi dipenghujungnya, seringkali kita dapati lebih banyak orang muslim lebih senang dengan pergi ke Mall, entah itu hanya sekedar jalan-jalan “cuci mata” ataupun berbelanja dengan penuh khidmat mengelilingi setiap bagian dari lorong-lorong yang ada di Mall itu.

Sudah jadi budaya di negeri kita, bahwa yang namanya penghujung ramadhan menjelang Idul Fitri, saatnya berfoya-foya dengan lebih sibuk mempersiapkan hari lebaran dengan pakaian baru, perabotan baru, rumah dengan warna baru, dan lain-lain yang baru, banyak yang tahan berjam-jam untuk mencari produk-produk di mall dari pada berdiam diri sejenak di masjid untuk beri’tikaf, sehingga rasanya tak salah jika saya menyebutnya “Beri’tikaf di Mall”. Alhasil itu mengakibatkan terbengkalainya ibadah yang seharusnya semakin kencang di penghujung bulan ini.

Banyak yang lebih disibukkan dengan urusan dunia dari pada ibadah, sehingga apa yang menjadi tujuan haqiqi dari ramadhan tak kita dapatkan. Inilah yang mungkin menjadi penyebab dari ramadhan yang pernah kita temui tak membuat perubahan dalam diri kita, hanya menjadi kenangan indah tak bermakna yang hanya berlalu begitu saja, yang bahkan mungkin hanya sekedar ceremonial ikut-ikutan, karena melihat yang lain bergembira menyambutnya.


Mari kita renungkan dalam hati kita, sudah sejauh manakah Ramadhan ini membawa kita keperubahan yang semakin baik?

 
Muliakan Hidup Dengan Ilmu © 2012 | Designed by Bubble Shooter, in collaboration with Reseller Hosting , Forum Jual Beli and Business Solutions