Sholat Tarawih di Voting

Selasa, 01 Juli 2014


Ada hal menarik ketika saya di hari pertama sholat tarawih di Mushola komplek, sehabis sholat sunnah bada isya. Saya dan jamaah sholat -saya kira sama-sama kaget saat itu- tiba-tiba imam sholat isya berdiri dan berbicara kira-kira seperti ini "Malam ini kami sebagai pengurus mushola ingin menanyakan kepada jamaah sekalian, tarawih ramadhan kali ini mau berapa rakaat, 8 rakaat atau 20 rakaat?"

Selanjutnya voting-pun dimulai, dan di menangkan 8 rakaat -walaupun saya golput saat itu :D-. Namun pada akhirnya salah seorang yang biasa menjadi imam dari baris makmum dipersilakan untuk berbicara, yang pada intinya bahwa ia setuju dengan 20 rakaat, dan memberikan solusi untuk yang ingin 8 rakaat -walaupun menurut saya itu bukan solusi- yaitu disuruh pulang dan melanjutkan sholat witir dirumah sendiri.

Bagi saya bukan masalah banyaknya jumlah rakaat, tetapi tuma'ninah dan mengikuti imam sampai selesailah yang penting. Sayang sekali rasanya jika kita sholat namun tak mendapatakan keutamaan yang maksimal. 
Tuma'ninah sudah tak bisa di tawar lagi, karnanya merupakan rukun sholat.
Mengikuti Imam sampai selesai, berarti kita sholat berjamaah dan sholat tarawih pantang pulang sebelum sholat malam ramadhan diselesaikan oleh imam. 

Mengapa seperti itu? saya rasa kita sepakat jarang dan sulit sekali untuk kita bisa sholat semalaman suntuk tanpa henti. Inilah keutamaan dari mengikuti Imam sampai selesai.

من قام مع الإمام حتى ينصرف كتب الله له قيام ليلة
“Orang yang shalat tarawih mengikuti imam sampai selesai, ditulis baginya pahala shalat semalam suntuk” (HR. At Tirmidzi, no. 734, Ibnu Majah, no. 1317, Ahmad, no. 20450)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Muliakan Hidup Dengan Ilmu © 2012 | Designed by Bubble Shooter, in collaboration with Reseller Hosting , Forum Jual Beli and Business Solutions